Selasa, 22 Desember 2015

POLITIK EKONOMI ISLAM


    A. TENTANG POLITIK EKONOMI ISLAM 
      Negara mengintervensi aktifitas ekonomi untuk menjamin adaptasi hukum islam yang terkait dengan aktifitas ekonomi masyarakat secara lengkap. Negara dipandang ikut serta dalam ekonomi islam yang mana untuk menyelaraskan dalil-dali yang ada di dalam nash. Disamping itu Negara dituntut untuk membuat suatu aturan-aturan yang belum ada di dalam nash Al Quran, sehingga tidak ada istilah kekosongan hukum. Disamping itu,  landasan kebijakan pembangunan ekonomi diantaranya: tauhid, keadilan  dan keberlanjutan. Selain itu kebijakan ekonomi menurut Islam harus ditopang oleh empat hal, diantaranya: Tanggung jawab soSial, kebebasan ekonomi yang terbatas oleh syari’ah, pengakuan multiownership, dan etos kerja yang tinggi. Pilar-pilar pembangunan ekonomi Islam sangat indah yakni: menghidupkan faktor manusia, pengurangan pemusatan kekayaan, restrukturisasi ekonomi publik, restrukturisasi keuangan, dan perubahan struktural.Secara terminologis politik ekonomi adalah tujuan yang akan dicapai oleh kaidah-kaidah hukum  yang dipakai untuk berlakunya suatu mekanisme pengaturan kehidupan masyarakat. Sedangkanpolitik ekonomi Islam adalah suatu jaminan untuk tercapainya pemenuhan semua kebutuhan hidup pokok (basic needs) tiap orang secara keseluruhan tanpa mengabaikan kemungkinan seseorang dapat memenuhi kebutuhan sekunder dan tersiernya sesuai dengan kadar potensi yang dimilikinya sebagai seorang individu yang hidup ditengah komunitas manusia. Dalam hal ini politik ekonomi Islam tidak hanya berupaya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat saja dalam suatu negara dengan mengabaikan kemungkinan terjamin tidaknya kebutuhan hidup tiap-tiap individu. Politik ekonomi Islam juga tidak hanya bertujuan untuk mengupayakan kemakmuran individu semata tanpa kendali tanpa memperhatikan terjamin tidaknya kehidupan tiap individu lainnya. 7Sistem politik ekonomi Islam merupakan seperangkat instrumen agar dapat terwujudkan kehidupan masyarakat yang harmonis. Namun cita-cita ini sangat sulit untuk diwujudkan mengingat besarnya kekuatan raksasa dari ideologi sekuler yang menghambat, menghalangi dan ingin menghancurkan sistem ekonomi Islam melalui berbagai strategi seperti pendidikan, kebudayaan, ekonomi, kependudukan, politik dsb. Beberapa strategi yang diterapkan imperialis modern dalam menghalangi berkembangnya sistem kehidupan Islam misalnya: budaya non-Islami. Dengan menggunakan berbagai macam bentuk pertunjukan dan hiburan serta ditunjang dengan jaringan informasi global menyebarkan berbagai budaya yang tidak Islami seperti permisivisme, free sex, alkoholisme, sadisme, hedonistik, konsumtif dsb. Sinergi antara budaya sekuler dan kekuatan kapitalisme menjadikan pertunjukan-pertunjukan seni dan budaya menjadi suatu bagian yang masuk dalam ruang kehidupan masyarakat melalui tayangan dalam televisi dan media massa. Budaya pragmatis dan serba instant melahirkan generasi yang hanya ingin menikmati hidup serba enak tanpa melalui kerja keras serta tidak mempunyai sensitiftas terhadap persoalan sosial jangka panjang.
   8Adapun tiga pilar sistem ekonomi islam meliputi :
1.      Konsep kepemilikan.
2.      Pengelolaan kepemilikan.
3.      Distribusi kekayaan diantara individu.
Islam mengatur sedemikian rupa kepemilikan yang memungkinkan individu untuk memuaskan kebutuhan nya seraya tetap menjaga hak-hak masyarakat. Islam membagi kepemilikan menjadi tiga, yaitu :Milik pribadi, milik umum, dan milik negara.Kepemilikan tersebut mencakup :
     1. Fasilitas umum, meliputi semua fasilitas yang di butuhkan oelh publik yang jika tidak ada akan menyebabkan kesulitan bagi komunitas atau publik dan dapat menimubulkan persengketaan.
2. Barang tambang dalam jumlah sangat besar. Ini haram dimiliki secara pribadi. Contoh: minyak bumi, emas, perak, besi, tembaga, dan lain-lain.
3. Benda-benda yang sifat pembentukannya menghalangi untuk dimiliki oleh pribadi, meliputi jalan, sungai, laut, danau, tanah2 umum, teluk, selat, dan sebagainya.
   Menurut abdurrahman al-maliki didalam as-siyasah al iqtishadiyah almustla ( politik ekonomi ideal) politik ekonomi islam (PEI) adalah :
     1. Menjamin pemenuhan semua kebutuhan pokok
2. Memberikan peluang kepada setiap orang untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan tersiernya sesuai dengan kadar kemampuannya sebagai individu yang hidup di masyarakat ter tentu yang memiliki gaya hidup yang khas.
PEI diwujudkan melalui kebijakan ekonomi termasuk kebijakan APBN.   Ada pula pembagian politik ekonomi islam, yakni meliputi : 
     1.      Politik distribusi.
2.Politik pembagian pemberian.
   Agar Politik distribusi dapat sukses dan merealisasikan tujuan nya dengan brilian maka seyogya nya mencakup tiga hal yang sangat mendasar :
     1.      Manajemen kepemilikan.
2.       Pendistribusian pemasukan.
3.       Pengembalian distribusi pemasukan.
   Politik pembagian pemberian sesungguhnya menjelaskan politik yang di ikuti oleh umar radhiallahuanhu dalam pembagian pemberian mengharuskan untuk mendiskusikan tiga poin masalah, yakni :
     1.      Mempersamakan pembagian pemberian.
2.      Pengutamaan dalam pembagian pemberian.
3.      Peninjauan kembali politik pembagian pemberian.
   Islam memandang tiap orang sebagai manusia yang harus dipenuhi semua kebutuhan primernya secara menyeluruh.  Islam juga memandangnya dengan kapasitas pribadinya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sekunder dan tersiernya sesuai dengan kadar kemampuannya. Secara bersamaan Islam memandangnya sebagai orang yang terikat dengan sesamanya dalam dalam interaksi tertentu, yang dilaksanakan dengan mekanisme tertentu, sesuai dengan gaya hidup tertentu pula. Oleh karena itu, politik ekonomi Islam bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan dalam sebuah negara semata, tanpa memperhatikan terjamin tidaknya tiap orang menikmati kehidupan tersebut. Islam telah mensyariatkan hukum-hukum ekonomi pada tiap pribadi. Dengan itu, hukum-hukum syara’ telah menjamin tercapainya pemenuhan seluruh kebutuhan primer tiap warga negara Islam secara menyeluruh, baik sandang, pangan, papan, jasmani maupun rohani.
 Islam mewajibkan bekerja tiap manusia yang mampu bekerja, sehingga dia bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan primernya sendiri, berikut kebutuhan orang-orang yang nafkahnya menjadi tanggungannya. Islam mendorong manusia agar bekerja, mencari rezeki dan berusaha. Bahkan Islam telah menjadikan hukum  mencari rezeki tersebut. Adalah fardhu.
Allah SWT Berfirman : 
      

"   Dialah yang menjadikan bumi itu nudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya, serta makanlah sebagian rezeki-Nya."(QS. Al-Mulk:15)     
   Rasulullah saw juga bersabda: "Tidaklah seseorang makan sesuap saja yang ebih baik, selain ia makan dari hasil kerja tangannya sendiri."
x

Menanam Saham Itu Lotre, Apa Iya?

A.    TENTANG PASAR SAHAM (MODAL)
   Pasar saham (modal) merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Maka dari itu saham lebih tepatnya lagi modal yang di tanamkan pada suatu perusahaan tertentu akan mengalami perputaran roda ekonomi sehingga membuat keuntungan ataupun kerugian menggeliat di depan mata. Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan yang melakukan emisi, sebelum membeli surat berharga yang ditawarkan, investor biasanya melakukan penelitian dan analisis tertentu. Selain itu, memperoleh deviden, serta memperdagangkan saham adalah tujuan yang mungkin bisa mendapatkan keuntungan berlipat dari modal awal yang di peroleh investor.

B.     PASAR SAHAM, LOTRE?
   Pasar saham ibaratkan seperti bermain lotre? Apa iya? Pasar saham yakni pasar modal adalah suatu sarana penunjang dalam memperoleh keuntungan sehingga para pemain ataupun investor rela sampai menanamkan modal hingga bermilyar bahkan sampai triliunan rupiah hanya karena keuntungan yang berlipat. Dalam Islam, lotre tentunya sangat dilarang karena mengandung unsur mengundi nasib ataupun mempercayakan nasib kepada suatu hal tertentu dengan niat memperoleh keuntungan yang besar sehinnga membuatnya terpesona kepada dunia hingga tidak mempercayai takdir dari Allah SWT.
   Pada tahun 1918, perkembangan pasar saham(modal) di Batavia (lebih tepatnya di Indonesia, Jakarta) berlangsung begitu pesat sehingga menarik masyarakat kota lainnya. Untuk menampung minat tersebut, pada tanggal 11 Januari 1925 di kota Surabaya dan 1 Agustus 1925 di Semarang resmi didirikan bursa. Hal ini dikarenakan keadaan pasar modal waktu itu cukup menggembirakan yang terlihat dari nilai efek yang tercatat yang mencapai NIF 1,4 miliar (jika di indeks dengan harga beras yang disubsidi pada tahun 1982, nilainya adalah + Rp. 7 triliun) yang berasal dari 250 macam efek.
   Periode menggembirakan ini tidak berlangsung lama karena dihadapkan pada resesi ekonomi tahun 1929 dan pecahnya Perang Dunia II (PD II). Keadaan yang semakin memburuk membuat Bursa Efek Surabaya dan Semarang ditutup terlebih dahulu. Kemudian pada 10 Mei 1940 disusul oleh Bursa Efek Jakarta. Selanjutnya baru pada tanggal 3 Juni 1952, Bursa Efek Jakarta dibuka kembali. Operasional bursa pada waktu itu dilakukan oleh PPUE (Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek) yang beranggotakan bank negara, bank swasta dan para pialang efek. Pada tanggal 26 September 1952 dikeluarkan Undang-undang No 15 Tahun 1952 sebagai Undang-Undang Darurat yang kemudian ditetapkan sebagai Undang-Undang Bursa.
   Namun kondisi pasar modal nasional memburuk kembali karena adanya nasionalisasi perusahaan asing, sengketa Irian Barat dengan Belanda, dan tingginya inflasi pada akhir pemerintahan Orde Lama yang mencapai 65%. Hal ini menyebabklan tingkat kepercayaan masyarakat kepada pasar modal merosot tajam, dan dengan sendirinya Bursa Efek Jakarta tutup kembali. Baru pada Orde Baru kebijakan ekonomi tidak lagi melancarkan konfrontasi terhadap modal asing. Pemerintah lebih terbuka terhadap modal luar negeri guna pembangunan eknomi yang berkelanjutan. Beberapa hal yang dilakukan adalah pertama, mengeluarkan Keputusan Presiden No. 52 Tahun 1976 tentang pendirian    Pasar Modal, membentuk Badan Pembina Pasar Modal, serta membentuk Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM). Yang kedua ialah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.25 Tahun 1976 tentang penetapan PT Danareksa sebagai BUMN pertama yang melakukan go public dengan penyertaan modal negara Republik Indonesia sebanyak Rp. 50 miliar. Yang ketiga adalah memberikan keringan perpajakan kepada perusahaan yang go public dan kepada pembeli saham atau bukti penyertaan modal.
   Perkembangan pasar modal selama tahun 1977 s/d 1987 mengalami kelesuan meskipun pemerintah telah memberikan fasilitas kepada perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan dana dari bursa efek. Tersendatnya perkembangan pasar modal selama periode itu disebabkan oleh beberapa masalah antara lain mengenai prosedur emisi saham dan obligasi yang terlalu ketat, adanya batasan fluktuasi harga saham dan lain sebagainya. PT. Semen Cibinong merupakan perusahaan pertama yang dicatat dalam saham BEJ.
   Baru setelah pemerintah melakukan deregulasi pada periode awal 1987, gairah di pasar modal kembali meningkat. Deregulasi yang pada intinya adalah melakukan penyederhanaan dan merangsang minat perusahaan untuk masuk ke bursa serta menyediakan kemudahan-kemudahan bagi investor. Kebijakan ini dikenal dengan tiga paket yakni Paket Kebijaksanaan Desember 1987, Paket Kebijaksanaan Oktober 1988, dan Paket Kebijaksanaan Desember 1988.

   Berdasarkan sejarah singkat tersebut, naik turun nya obligasi saham sangat bergantung kepada Instansi ataupun kinerja perusahaan tersebut. Sehingga, para investor ataupun penanam modal mampu memprediksi kemajuan atau kemunduran nilai saham yang di tanam mereka agar saat memperdagangkan saham tidak mengalami kerugian yang tajam. Oleh karena itu, saham apakah disebut semi sarana bermain lotre?  Dalam sejarah singkat yang dibahas di atas, Batavia mengalami naik turun perkemnbangan saham(modal), naik turun nya di pengaruhi oleh resesi ekonomi, tingginya inflasi yang membuat pemodal memutar otak agar bursanya tidak di tutup. Penanaman saham(modal) mestinya masih bergantung kepada kinerja perusahaan ataupun instansi pemerintah dalam meningkatkan nilai mata uang agar nilai saham pun meningkat dan keuntungan pun berlipat. Dari awal kita sudah tergiur saat ingin menanamkan modal, belum tau prospek kedepan nya perusahaan yang kita tanami modal tersebut meskipun kita melihat kinerjanya mengalami kemajuan yang pesat. Ibaratkan kata pepatah “ Roda Itu Berputar” maka saat menanamkan modal, bersiap lah kita untuk mengalami kerugian ataupun keuntungan. Tentu kita belum tau pasti kedepan nya, apakah kemajuan dan kemunduran di pengaruhi oleh Instansi atau kinerja? Maka dari itu hendaknyalah kita berusaha semaksimal mungkin memperoleh keuntungan yang di ridhai oleh Allah SWT. Orang – orang sukses itu dilahirkan bukan dengan cara yang mudah, pastinya semua butuh proses tidak dengan cara yang instan meskipun sesekali yang instan adalah jalan satu-satunya, janganlah selalu menggunakan yang instan agar lebih menghargai proses.

Selasa, 10 November 2015

CLCG(Cerita Lucu Gue)

Assalamualaikum.. Nama saya Muhammad arifandi. Biasa di panggil michael, bryan, edmilson, kannavaro.. Disingkat jadi mbekkk.. Hehehe.. Saya berasal dari rumah yaaaa.. Rumah saya itu gak jauh2 amat ya.. Dan kebetulan si amat pun gak pernah jauh dari rumah saya.. Hehehe.. Rumah saya tu di Medan.. Jadi saya asal dari situllah pokoknya..

Saya pengen cerita nih soal kalo mau beli paket data inernet men. Hati hati men. Jangan ketipu sama iming iming ada pulsa 10rb dll kemudian paket bm gratis setahun. Jangan percaya geng.. Soalnya saya korban. Gni ceritanya. Saya beli paket nih. Saya turun dari motor yang tak seberapa ini lah.. Heheh.. Kemudian saya tanya sm yang jual

Saya : Bang ada paket internet ?
Penjual: ada bang. Mau yang mana?
Saya: Yang 8 giga ada bang?(modus nanya sambil ngeleceh men)
Penjual: ada
Saya : yang 5 giga?
Penjual : ada bang.
Saya : yaudah deh saya beli yang satu giga aja. ( pura pura polos lah ceritanya)
Dan kaget nya geng pas gua ngmg gitu. Dia ketawa geng. Iya dia ketawa geng. Gua manggil abang. Tapi yang jual itu cewek. Lah manalah saya tau kan. Gua fokus kearah paket bukan ke penjual. Gua kan mau beli paket internet. Bukan mau beli cewe.. Benar gak? Hehehe..

Abis itu kan. Dia ngomong. Ini yang satu giga udh. Naik. Harganya baang. Yaudah gappa saya bilang ya kan. Asalkan. Udh gitu. Katanya pulsa ada kok sepuluh ribu plus gratis bm setahun. Wah gue tergiur lah geng ya kan. Mantap. Nih gue pikir. Yaudah gue ambil. Gua kasih uangnya tanpa pikir anjang langsung pulang kerumah.

Sampainya dirumah nih geng. Gua pasang nih kartu internetnya. Habis gua pasang. Gua cek pulsa yakan. Bener nih 10rb ternyata. Mantap nih gua pikir yakan. Udah gitu geng yang ngenes nya pas gua ngecek paket data nya. Bener memang satu giga. Pas gua cek lagi pulsa enol men pulsa gua. Enol. Jong kali. Ternayata itu modusnya geng. Sialan dalam hati gua nih penjual. Wkwkw.. Ketipu gua men. Habis itu gua mikr. Geng gratis bm setahun kaatanya. Sedangkan beberapa hari lagi pergantian tahun.. Somlplak gua. Di bodohin sama penjuaal paket geng. Sialan geng.. Ketipu bener nih gua. Somplak.. Hehe.. Sory kali ga lucu masih belajar. See you.

Selasa, 20 Oktober 2015

Pemula comedy-an

Assalamualaikum Wr.Wb
Nama saya Muhammad Arifandi... Sengaja marga saya gak saya sebutin yaa.. Karna saya berasal dari kelas Mamalia berordo vertebrata.. Jadi gak mungkin nama saya Muhammad Arifandi Mamalia Vertebrata.. (Hehehe).. Saya pengen ikutan standup Comedy gengsss.. Tetapi ya belum ada jalan nyaa.. ( :D.. Saya berasal dari Medan.. Taukan Medan dimana? Ya disitulah pokoknya.. (Hahaha).. Gua pengen cerita nih gengss.. Cuman gua masih bingung apa yang mau gua ceritain.. Soalnya dari kemarin cerita gua selalu ada endingnya.. (Hhhhmmm).. Ngomongin soal jomblo nih yah.. knp dimana mana jomblo itu selalu jadi bahan lecehan? atau tertawaan? pada tau kagak? Hahahaha.. Sama dong gua juga kgak tauu gengss.. Soal jomblo.. Jomblo itukan penyanyi gengsss.. Yang lagunya di radiooo aku dengar laguu kesayangan muuu... (Gombloh) Hahaha.. Jomblo itu gengss strongg gengsss.. Alias streess tak tertolongg.. Wkwkwkw.. Knp? Cobadeh lu bayangin kalo lu jomblo truz di samping kiri lo orang pacaran.. Samping kanan, mukak, belakang terdapat orang yang sedang pacaran.. Apa lah tanggapan eluu? Wkwkwkwk.. Kalo gua mah mending gali lubang di antara mereka gengsssss... Wkwkwkw.. Jomblo itu bukan nya ga laku ya gengsss.. Dia cuman lagi nunggu yang pas aja.. Biar ga ganti2 pacar lagi? Bner gak mblo? Sukur gua baik ama eluu mblo? Wkwkwkw.. Sekian dlu gengsss.. Hehehe.. Wassalam..

Rabu, 30 September 2015

Listrik dinamis

LISTRIK DINAMIS
Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. cara mengukur kuat arus pada listrik dinamis adalah muatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik adalah coulumb dan satuan waktu adalah detik. kuat arus pada rangkaian bercabang sama dengan kuata arus yang masuk sama dengan kuat arus yang keluar. sedangkan pada rangkaian seri kuat arus tetap sama disetiap ujung-ujung hambatan. Sebaliknya tegangan berbeda pada hambatan. pada rangkaian seri tegangan sangat tergantung pada hambatan, tetapi pada rangkaian bercabang tegangan tidak berpengaruh pada hambatan. semua itu telah dikemukakan oleh hukum kirchoff yang berbunyi "jumlah kuat arus listrik yang masuk sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar". berdasarkan hukum ohm dapat disimpulkan cara mengukur tegangan listrik adalah kuat arus × hambatan. Hambatan nilainya selalu sama karena tegangan sebanding dengan kuat arus. tegangan memiliki satuan volt(V) dan kuat arus adalah ampere (A) serta hambatan adalah ohm.


ARUS LISTRIK

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik (I) yang mengalir melalui penghantar didefinisikan sebagai banyaknya muatan listrik
(Q) yang mengalir setiap satu satuan waktu (t).


I = Q/t
Secara matematis dapat dituliskan:
I    = arus listrik (A)
Q   = muatan listrik (C)
t    = selang waktu






Contoh cara menghitung arus listrik:
1.         Pada suatu penghantar mengalir muatan listrik sebanyak 60 coulomb selama 0,5 menit.
Hitung besar arus listrik yang mengalir pada penghantar tersebut ?
Penyelesaian:
Diketahui: Q = 60 C
                 t  = 0,5 menit
                    = 30 sekon
Ditanyakan: I = ........ ?
Dijawab:                   
I = Q/t  
I = 60 / 30
I = 2 ampere
Jadi besar kuat arus listrik yang mengalir pada penghantar 2 ampere.

Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere (μA) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional. Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
Fisika
Arus yang mengalir masuk suatu percabangan sama dengan arus yang mengalir keluar dari percabangan tersebut. i1 + i4 = i2 + i3
Untuk arus yang konstan, besar arus I dalam Ampere dapat diperoleh dengan persamaan:
I=Q/t
di mana I adalah arus listrik, Q adalah muatan listrik, dan t adalah waktu (time).
Sedangkan secara umum, arus listrik yang mengalir pada suatu waktu tertentu adalah
I =dQ/dt
Dengan demikian dapat ditentukan jumlah total muatan yang dipindahkan pada rentang waktu 0 hingga t melalui integrasi:
Sesuai dengan persamaan di atas, arus listrik adalah besaran skalar karena baik muatan Q maupun waktu t merupakan besaran skalar. Dalam banyak hal sering digambarkan arus listrik dalam suatu sirkuit menggunakan panah, salah satunya seperti pada diagram di atas. Panah tersebut bukanlah vektor dan tidak membutuhkan operasi vektor. Pada diagram di atas ditunjukkan arus mengalir masuk melalui dua percabangan dan mengalir keluar melalui dua percabangan lain. Karena muatan listrik adalah kekal maka total arus listrik yang mengalir keluar haruslah sama dengan arus listrik yang mengalir ke dalam sehingga i1 + i4 = i2 + i3. Panah arus hanya menunjukkan arah aliran sepanjang penghantar, bukan arah dalam ruang.
Arah arus
DeFinisi arus listrik yang mengalir dari kutub positif (+) ke kutub negatif (-) baterai (kebalikan arah untuk gerakan elektronnya)




Pada diagram digambarkan panah arus searah dengan arah pergerakan partikel bermuatan positif (muatan positif) atau disebut dengan istilah arus konvensional. Pembawa muatan positif tersebut akan bergerak dari kutub positif baterai menuju ke kutub negatif. Pada kenyataannya, pembawa muatan dalam sebuah penghantar listrik adalah partikel-partikel elektron bermuatan negatif yang didorong olehmedan listrik mengalir berlawan arah dengan arus konvensional. Sayangnya, dengan alasan sejarah, digunakan konvensi berikut ini:
Panah arus digambarkan searah dengan arah pergerakan seharusnya dari pembawa muatan positif, walaupun pada kenyataannya pembawa muatan adalah muatan negatif dan bergerak pada arah berlawanan.
Konvensi demikian dapat digunakan pada sebagian besar keadaan karena dapat diasumsikan bahwa pergerakan pembawa muatan positif memiliki efek yang sama dengan pergerakan pembawa muatan negatif.
Rapat arus
Rapat arus (bahasa Inggris: current density) adalah aliran muatan pada suatu luas penampang tertentu di suatu titik penghantar.]Dalam SI, rapat arus memiliki satuan Ampere per meter persegi (A/m2).
di mana I adalah arus pada penghantar, vektor J adalah rapat arus yang memiliki arah sama dengan kecepatan gerak muatan jika muatannya positif dan berlawan arah jika muatannya negatif, dan dA adalah vektor luas elemen yang tegak lurus terhadap elemen. Jika arus listrik seragam sepanjang permukaan dan sejajar dengan dA maka J juga seragam dan sejajar terhadap dA 
di mana A adalah luas penampang total dan J adalah rapat arus dalam satuan A/m2.
Kelajuan hanyutan
Saat sebuah penghantar tidak dilalui arus listrik, elektron-elektron di dalamnya bergerak secara acak tanpa perpindahan bersih ke arah mana pun juga. Sedangkan saat arus listrik mengalir melalui penghantar, elektron tetap bergerak secara acak namun mereka cenderung hanyut sepanjang penghantar dengan arah berlawanan dengan medan listrik yang menghasilkan aliran arus. Tingkat kelajuan hanyutan (bahasa Inggris: drift speed) dalam penghantar adalah kecil dibandingkan dengan kelajuan gerak-acak, yaitu antara 10-5 dan 10-4 m/s dibandingkan dengan sekitar 106 m/s pada sebuah penghantar tembaga.

TEGANGAN LISTRIK

Sumber tegangan listrik yaitu peralatan yang dapat menghasilkan beda potensial listrik secara terus menerus. Beda potensial listrik diukur dalam satuan volt (V).  Alat yang digunakan adalah volmeter.
Beda potensial adalah usaha yang digunakan untuk memindahkan satuan  muatan listrik . hubungan antara energi listrik, muatan listrik dan beda potensial dapat dituliskan dalam persamaan:

V= W/ Q

V = Beda potensial listrik dalam volt (V)
W = energi listrik dalam joule (J)
Q = muatan listrik dalam coulomb (C).
Arus listrik hanya akan terjadi dalam penghantar jika antara ujung-ujung penghantar terdapat beda potensial (tegangan listrik). Alat ukur beda potensial listrik adalah volmeter. Dalam rangkaian voltmeter dipasang paralel dengan hambatan (beban).
Contoh, Beda potensial antara ujung penghantaradalah 12 volt, hitunglah besarnya energi listrik jika jumlah muatan yang mengalir sebesar 4 coulomb.

Diketahui:
V = 12 volt
Q = 4 C
W = ?

Jawab:
W = V. Q
W = 12 volt x 4 C
W = 48 joule

Dalam rangkaian tertutup pemasangan voltmeter dan amperemeter dapat dilakukan bersama-sama. Voltmeter dipasang paralel terhadap hambatan dan amperemeter dipasang seri terhadap hambatan. Di laboratorium volmeter dapat dibuat dari rangkaian basic mater dan multiplier, sedangkan ampere meter dapat di buat dari rangkaian basic meter dan shun. Baik shun maupun multiplier memiliki batas ukur. Oleh karena itu dalam pembacaan sekalanya perlu diperhatikan antara batas ukur dan pembacaan pada skala basic meter. Berikut ini cara menggunakan basic meter dan cara pembacaannya.

Dalam rangkaian listrik, volt meter dipasang paralel terhadap alat listrik.
Jika voltmeternya dengan menggunakan kombinasi basic meter dan multiplier, maka pembacaan hasil pengukurannya perlu memperhatikan sekala maksimum dan batas ukurnya.
Batas ukur maksimumnya = 10 volt
Sekala maksimumnya = 30 volt

Pengukuran dengan menggunakan basic mater dan multiplier yang memiliki spesifikasi sebagai berikut:
Contoh, Batas ukur multiplier adalah 12 volt, skala maksimum basik meter adalah 120 volt, jika jarum pada saat digunakan menunjukkan angka 40, maka hitunglah besrnya tegangan listrik yang terukur

Diketahui:
Batas ukur : 12 volt
Skala maksimum : 120 volt
Pembacaan skala = 40

Jawab:
Hasil pengukuran  = (12/120) x 40 volt
                           = 0,1 x 40 volt
                           = 4 volt
HUKUM OHM

Hukum Ohm merupakan hukum dasar dalam rangkaian elektronik. Hukum Ohm menjelaskan hubungan antara tegangan, kuat arus dan hambatan listrik dalam rangkaian.

Besarnya tegangan listrik dalam sebuah rangkaian sebanding dengan kuat arus listrik. Pernyataan ini di kenal sebagai hukum Ohm. Hal ini  menyatakan bahwa tegangan listrik dalam rangkaian akan bertambah jika arus yang mengalir dalam rangkaian bertambah. Hubungan tersebut dapat di tuliskan dalam persamaan matematika.

V ~ I atau

V = R I (Hukum Ohm)

R adalah konstanta yang disebut hambatan penghantar, satuannya adalah ohm (W)
Contoh, Arus listrik sebesar 2 A mengalir dalam rangkaian yang memiliki hambatan sebesar 2 ohm, hitunglah besarnya beda potensial antara ujung-ujung hambatan tersebut.

Diketahui:
I = 2 A
R = 2 ohm
V = ?
Jawab:
V = I x R
V = 2 A x 2 ohm
V = 4 volt


Jika dalam hambatan R mengalir arus listrik I, maka antara ujung-ujung hambatan timbul beda potensial V.     
V = IR
Jika diantara ujung-ujung hambatan R terdapat beda potensial V, maka dalam hambatan pasti mengalir arus listrik I
I = V/R
Jika arus listrik I mengalir dalam suatu penghantar dan antara ujung-ujung penghantar muncul beda potensial V, maka dalam penghantar tersebut terdapat hambatan. 
R = V/I

Sumber:


Rangkaian listrik
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Rangkaian listrik (Inggris: electrical circuit) adalah sambungan dari bermacam-macam elemen listrik pasif seperti resistorkapasitorinduktortransformator, sumber tegangan, sumber arus, dan saklar (switch). Istilah sirkuit listrik sedikit dibedakan dari jaringan listrik (electrical network atau electrical distribution network), di mana jaringan listrik membahas penggunaan sirkuit listrik dalam skop yang lebih luas seperti dalam jaringan distribusi pembangkit listrik dari generator pembangkit sampai pada pelanggan listrik di masing-masing rumah. Sebetulnya kedua macam rangkaian ini menggunakan prinsip dasar yang sama, hanya dalam jaringan listrik dibahas mengenai jalur transmisi yaitu mengenai sifat kabel pada frekuensi tinggi.
Sirkuit listrik ini sering dibahas dan dianalisis dalam tiga macam respons (tanggap waktu): respons-nya terhadap arus atau tegangan DC (Direct Current, atau arus batrei misalnya), respons-nya terhadap arus atau tegangan AC (Alternating Current, seperti arus PLN misalnya), dan respons-nya terhadap waktu transien. Listrik arus DC sering dikenal juga sebagai listrik arus searah, dan listrik arus AC diartikan juga sebagai listrik arus bolak-balik. Beberapa hukum listrik yang biasa dipakai dalam analisis sirkuit listrik ini adalah:



Rangkaian Hambatan Listrik
 – Secara umum rangkaian hambatan dikelompokkan menjadi rangkaian hambatan seri, hambatan paralel, maupun gabungan keduanya. Untuk membuat rangkaian hambatan seri maupun parallel minimal diperlukan dua hambatan. Adapun, untuk membuat rangkaian hambatan kombinasi seri-paralel minimal diperlukan tiga hambatan. Jenis-jenis rangkaian hambatan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, jenis rangkaian hambatan yang dipilih bergantung pada tujuannya.
1. Hambatan seri
Dua hambatan atau lebih yang disusun secara berurutan disebut hambatan seri. Hambatan yang disusun seri akan membentuk rangkaian listrik tak bercabang. Kuat arus yang mengalir di setiap titik besarnya sama. Tujuan rangkaian hambatan seri untuk memperbesar nilai hambatan listrik dan membagi beda potensial dari sumber tegangan. Rangkaian hambatan seri dapat diganti dengan sebuah hambatan yang disebut hambatan pengganti seri (RS). Tiga buah lampu masing-masing hambatannya R1, R2, dan R3 disusun seri dihubungkan dengan baterai yang tegangannya V menyebabkan arus listrik yang mengalir I. Tegangan sebesar V dibagikan ke tiga hambatan masing-masing V1, V2, dan V3, sehingga berlaku:
V = V1 + V2 + V3
Rangkaian Hambatan Seri
Tiga buah lampu masing-masing hambatannya R1, R2, dan R3 disusun seri
Berdasarkan Hukum I Kirchoff pada rangkaian seri (tak bercabang) berlaku:
I = I1 = I2 = I3
Berdasarkan Hukum Ohm, maka beda potensial listrik pada setiap lampu yang hambatannya R1, R2, dan R3dirumuskan :
V1 = I x R1 atau VAB = I x RAB
V2 = I x R2 atau VBC = I x RBC
V3 = I x R3 atau VCD = I x RCD
Beda potensial antara ujung-ujung AD berlaku:
VAD = VAB + VBC + VCD
I x RS = I x RAB + I x RBC + I x RCD
I x RS = I x R1 + I x R2 + I x R3
Jika kedua ruas dibagi dengan I, diperoleh rumus hambatan pengganti seri (RS):
RS = R1 + R2 + R3
Jadi, besar hambatan pengganti seri merupakan penjumlahan besar hambatan yang dirangkai seri. Apabila ada nbuah hambatan masing-masing besarnya R1, R2, R3, …., Rn dirangkai seri, maka hambatan dirumuskan:
Rangkaian Hambatan Listrik
2. Hambatan Paralel
Dua hambatan atau lebih yang disusun secara berdampingan disebut hambatan paralel. Hambatan yang disusun paralel akan membentuk rangkaian listrik bercabang dan memiliki lebih dari satu jalur arus listrik. Susunan hambatan paralel dapat diganti dengan sebuah hambatan yang disebut hambatan pengganti paralel (RP). Rangkaian hambatan paralel berfungsi untuk membagi arus listrik. Tiga buah lampu masing masing hambatannya R1, R2, dan R3 disusun paralel dihubungkan dengan baterai yang tegangannya V menyebabkan arus listrik yang mengalir I.
Besar kuat arus I1, I2, dan I3 yang mengalir pada masingmasing lampu yang hambatannya masing-masing R1, R2, danR3 sesuai Hukum Ohm dirumuskan:
I=\frac{V}{R}
Ujung-ujung hambatan R1, R2, R3 dan baterai masing masing bertemu pada satu titik percabangan. Besar beda potensial (tegangan) seluruhnya sama, sehingga berlaku:
V=V_{1}=V_{2}=V_{3}
Besar kuat arus I dihitung dengan rumus:
I=\frac{V}{R_{p}}
Kuat arus sebesar I dibagikan ke tiga hambatan masingmasing I1, I2, dan I3. Sesuai Hukum I Kirchoff pada rangkaian parallel berlaku:
I=I_{1}+I_{2}+I_{3}
\frac{V}{R_{p}}=\frac{V}{R_{1}}+\frac{V}{R_{2}}+\frac{1}{R_{3}}
Jika kedua ruas dibagi dengan V, diperoleh rumus hambatan pengganti paralel:
\frac{1}{R_{p}}=\frac{1}{R_{1}}+\frac{1}{R_{2}}+\frac{1}{R_{3}} 
Jika ada n buah hambatan masing-masing R1, R2, R3, … Rn, hambatan pengganti paralel dari n buah hambatan secara umum dirumuskan:
Rumus Rangkaian Hambatan Paralel



03:54  HaGe  No comments
1. Energi Listrik
Energi listrik merupakan suatu bentuk energi yang berasal dari sumber arus. Energi listrik dapat diubah menjadi bentuk lain, misalnya:
• Energi listrik menjadi energi kalor / panas, contoh: seterika, solder, dan kompor listrik.
• Energi listrik menjadi energi cahaya, contoh: lampu.
• Energi listrik menjadi energi mekanik, contoh: motor listrik.
• Energi listrik menjadi energi kimia, contoh: peristiwa pengisian accu, peristiwa penyepuhan (peristiwa melapisi logam dengan logam lain).

Jika arus listrik mengalir pada suatu penghantar yang berhambatan R, maka sumber arus akan mengeluarkan energi pada penghantar yang bergantung pada:
• Beda potensial pada ujung-ujung penghantar (V).
• Kuat arus yang mengalir pada penghantar (i).
• Waktu atau lamanya arus mengalir (t).

Berdasarkan pernyataan di atas, dan karena harga V = R.i, maka persamaan energi listrik dapat dirumuskan dalam bentuk :
W = V.i.t
= (R.i).i.t
W = i^2.R.t (dalam satuan watt-detik)

dan karena i = V/R, maka persamaan energi listrik dapat pula dirumuskan dengan:
W = i^2.R.t
= (V/R^2.R.t
W = V^2.t/R (dalam satuan watt-detik)

Keuntungan menggunakan energi listrik:
a. Mudah diubah menjadi energi bentuk lain.
b. Mudah ditransmisikan.
c. Tidak banyak menimbulkan polusi/ pencemaran lingkungan.

Energi listrik yang dilepaskan itu tidak hilang begitu saja, melainkan berubah menjadi panas (kalor) pada penghantar. Besar energi listrik yang berubah menjadi panas (kalor) dapat dirumuskan:
Q = 0,24 V i t……kalori
Q = 0,24 i^2 R t…..kalori
Q = 0,24 V^2.t/R….kalori

Jika V, i, R, dan t masing-masing dalam volt, ampere, ohm, dan detik, maka panas (kalor) dinyatakan dalam kalori.

Konstanta 0,24 didapat dari percobaan joule, Di dalam percobaannya Joule menggunakan rangkaian alat yang terdiri atas kalorimeter yang berisi air serta penghantar yang berarus listrik. Jika dalam percobaan arus listrik dialirkan pada penghantar dalam waktu t detik, ternyata kalor yang terjadi karena arus listrik berbanding lurus dengan:
a. Beda potensial antara kedua ujung kawat penghantar (V)
b. Kuat arus yang melalui kawat penghantar (i)
c. Waktu selama arus mengalir (t).

dan hubungan ketiganya ini dikenal sebagai "hukum Joule"

Karena energi listrik 1 joule berubah menjadi panas (kalor) sebesar 0,24 kalori. Jadi kalor yang terjadi pada penghantar karena arus listrik adalah:
Q = 0,24 V.i.t kalori

Daya Listrik
Daya listrik adalah banyaknya energi tiap satuan waktu dimana pekerjaan sedang berlangsung atau kerja yang dilakukan persatuan waktu. Dari definisi ini, maka daya listrik (P) dapat dirumuskan:
Daya = Energi/waktu
P =W/t
P = V.i.t/t
= V.i
P = i^2 R
P = V^2/R (dalam satuan volt-ampere, VA)

Satuan daya listrik :
a. watt (W) = joule/detik
b. kilowatt (kW): 1 kW = 1000 W.

Dari satuan daya maka muncullah satuan energi lain yaitu:
Jika daya dinyatakan dalam kilowatt (kW) dan waktu dalam jam, maka satuan energi adalah kilowatt jam atau kilowatt-hour (kWh).
1 kWh = 36 x 105 joule

Dalam satuan internasional (SI), satuan daya adalah watt (W) atau setara Joule per detik (J/sec). Daya listrik juga diekspresikan dalam watt (W) atau kilowatt (kW). Konversi antara satuan HP dan watt, dinyatakan dengan formula sebagai berikut:

1 HP = 746 W = 0,746 kW
1kW = 1,34 HP

Sedangkan menurut standar Amerika (US standard), daya dinyatakan dalam satuan Hourse Power (HP)atau (ft)(lb)/(sec).

Pemanfaatan Energi Listrik

Di antara peralatan listrik di rumah anda, anda mungkin mempunyai pengering rambut, beberapa lampu, pesawat TV, stereo, oven microwave, kulkas dan kompor listrik. Masing-masing mengubah energi listrik menjadi energi bentuk lain, misalnya energi cahaya, energi kinetik, energi bunyi, atau energi panas. Berapa besarnya energi listrik yang diubah menjadi energi bentuk lain? dan berapa lajunya? Energi yang di catu pada rangkaian dapat digunakan dengan beberapa cara yang berbeda. Motor merubah energi listrik menjadi energi mekanik. Lampu listrik merubah energi listrik menjadi cahaya. Sayangnya tidak semua energi yang diberikan ke motor atau ke lampu dapat dimanfaatkan. Cahaya, khususnya cahaya lampu pijar menimbulkan panas. Motor terlalu panas untuk disentuh. Dalam setiap kasus, ada sejumlah energi yang diubah menjadi panas


SUMBER 5

15:22  HaGe  14Komentar

Artikel kali ini lebih saya tujukan kepada orang awam yang ingin mengenal dan mempelajari teknik listrik ataupun bagi mereka yang sudah berkecimpung di dalam teknik elektro untuk sekedar mengingat kembali teori-teori dasar listrik.

1. Arus Listrik

adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan berkesinambungan pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. satuan arus listrik adalah Ampere.

Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-), sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke terminal positif(+), arah arus listrik dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb15EY2Xk8y4e-lRpF3H6NI-BmGkxgL7YZNQXJ_50V4Dy9pxANoxE0BgTEwR5iWxqMRXzwDgCWjHjThyphenhyphenr_f0Vn-2zj4zSS-WgHexhML4kSd_AAFfuhcmoZBndcdjMEDQwdbcoVZDmfT0U/s320/Arah+arus+listrik+dan+arah+elektron.jpg

Gambar 1. Arah arus listrik dan arah gerakan elektron.

“1 ampere arus adalah mengalirnya elektron sebanyak 624x10^16 (6,24151 × 10^18) atau sama dengan 1 Coulumb per detik melewati suatu penampang konduktor” 
Formula arus listrik adalah:

I = Q/t (ampere)

Dimana:
I = besarnya arus listrik yang mengalir, ampere
Q = Besarnya muatan listrik, coulomb
t = waktu, detik

2. Kuat Arus Listrik

Adalah arus yang tergantung pada banyak sedikitnya elektron bebas yang pindah melewati suatu penampang kawat dalam satuan waktu.

Definisi : “Ampere adalah satuan kuat arus listrik yang dapat memisahkan 1,118 milligram perak dari nitrat perak murni dalam satu detik”.

Rumus – rumus untuk menghitung banyaknya muatan listrik, kuat arus dan waktu:

Q = I x t
I = Q/t
t = Q/I

Dimana :
Q = Banyaknya muatan listrik dalam satuan coulomb
I = Kuat Arus dalam satuan Amper.
t = waktu dalam satuan detik.

“Kuat arus listrik biasa juga disebut dengan arus listrik”

“muatan listrik memiliki muatan positip dan muatan negatif. Muatan positip dibawa oleh proton, dan muatan negatif dibawa oleh elektro. Satuan muatan ”coulomb (C)”, muatan proton +1,6 x 10^-19C, sedangkan muatan elektron -1,6x 10^-19C. Muatan yang bertanda sama saling tolak menolak, muatan bertanda berbeda saling tarik menarik”
3. Rapat Arus

Difinisi :
“rapat arus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap mm² luas penampang kawat”.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaHOmEQEZ28ERiWo2tC688AQKSurcScjv8uJurOQKzLSCPJmF4B1m8NXutZdOSQvGQb_NIV2BZ-duMFQGbtQBKqYTod-HVRLA8zhfkor5yd8U5QED0Hs8sbLl6txEc2FPy6yHBUkgZlXM/s320/kerapatan+arus.jpg

Gambar 2. Kerapatan arus listrik.

Arus listrik mengalir dalam kawat penghantar secara merata menurut luas penampangnya. Arus listrik 12 A mengalir dalam kawat berpenampang 4mm², maka kerapatan arusnya 3A/mm² (12A/4 mm²), ketika penampang penghantar mengecil 1,5mm², maka kerapatan arusnya menjadi 8A/mm² (12A/1,5 mm²).

Kerapatan arus berpengaruh pada kenaikan temperatur. Suhu penghantar dipertahankan sekitar 300°C, dimana kemampuan hantar arus kabel sudah ditetapkan dalam tabel Kemampuan Hantar Arus (KHA).

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgFx5VqRwbzlqMHuObKIm1K6ocV5e3BtTmQzepLwIbzpzOIYqoEvZ4pgAfno1YvJOXkde7YWxffC_5O5o4CSY0wgjObHkuR4f9b0MvIIspzYKhKhOowZxYbilgKQjeSYkClMOp3IGfDtc/s320/Tabel+Kemampuan+Hantar+Arus+(KHA).png

Tabel 1. Kemampuan Hantar Arus (KHA)

Berdasarkan tabel KHA kabel pada tabel diatas, kabel berpenampang 4 mm², 2 inti kabel memiliki KHA 30A, memiliki kerapatan arus 8,5A/mm². Kerapatan arus berbanding terbalik dengan penampang penghantar, semakin besar penampang penghantar kerapatan arusnya mengecil.

Rumus-rumus dibawah ini untuk menghitung besarnya rapat arus, kuat arus dan penampang kawat:

J = I/A
I = J x A
A = I/J

Dimana:
J = Rapat arus [ A/mm²]
I = Kuat arus [ Amp]
A = luas penampang kawat [ mm²]


4. Tahanan dan Daya Hantar Penghantar

Penghantar dari bahan metal mudah mengalirkan arus listrik, tembaga dan aluminium memiliki daya hantar listrik yang tinggi. Bahan terdiri dari kumpulan atom, setiap atom terdiri proton dan elektron. Aliran arus listrik merupakan aliran elektron. Elektron bebas yang mengalir ini mendapat hambatan saat melewati atom sebelahnya. Akibatnya terjadi gesekan elektron denganatom dan ini menyebabkan penghantar panas. Tahanan penghantar memiliki sifat menghambat yang terjadi pada setiap bahan.

Tahanan didefinisikan sebagai berikut :

“1 Ω (satu Ohm) adalah tahanan satu kolom air raksa yang panjangnya 1063 mm dengan penampang 1 mm² pada temperatur 0° C"

Daya hantar didefinisikan sebagai berikut:

“Kemampuan penghantar arus atau daya hantar arus sedangkan penyekat atau isolasi adalah suatu bahan yang mempunyai tahanan yang besar sekali sehingga tidak mempunyai daya hantar atau daya hantarnya kecil yang berarti sangat sulit dialiri arus listrik”.

Rumus untuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus:

R = 1/G
G = 1/R

Dimana :
R = Tahanan/resistansi [ Ω/ohm]
G = Daya hantar arus /konduktivitas [Y/mho]

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdcS8GZ_QigPomvZPak8QzgagT3J65EIpB0kBWNsEnVnwuNdycPuddAglQwQCoeRrSmm_m9yHhOpMfssgYhH3KS2YPFXn7MeroFi8c1WJp2H48cWlTE2fwLPZAqVdLjHWQI3ENB_HUu58/s320/Resistansi+konduktor.png

Gambar 3. Resistansi Konduktor

Tahanan penghantar besarnya berbanding terbalik terhadap luas penampangnya dan juga besarnya tahanan konduktor sesuai hukum Ohm.

“Bila suatu penghantar dengan panjang l , dan diameter penampang q serta tahanan jenis ρ (rho), maka tahanan penghantar tersebut adalah” :

R = ρ x l/q

Dimana :
R = tahanan kawat [ Ω/ohm]
l = panjang kawat [meter/m] l
ρ = tahanan jenis kawat [Ωmm²/meter]
q = penampang kawat [mm²]

faktot-faktor yang mempengaruhi nilai resistant atau tahanan, karena tahanan suatu jenis material sangat tergantung pada :
• panjang penghantar.
• luas penampang konduktor.
• jenis konduktor .
• temperatur.

"Tahanan penghantar dipengaruhi oleh temperatur, ketika temperatur meningkat ikatan atom makin meningkat akibatnya aliran elektron terhambat. Dengan demikian kenaikan temperatur menyebabkan kenaikan tahanan penghantar"


5. potensial atau Tegangan

potensial listrik adalah fenomena berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang berbeda potensialnya. dari hal tersebut, kita mengetahui adanya perbedaan potensial listrik yang sering disebut “potential difference atau perbedaan potensial”. satuan dari potential difference adalah Volt.

“Satu Volt adalah beda potensial antara dua titik saat melakukan usaha satu joule untuk memindahkan muatan listrik satu coulomb”

Formulasi beda potensial atau tegangan adalah:

V = W/Q [volt]

Dimana:
V = beda potensial atau tegangan, dalam volt
W = usaha, dalam newton-meter atau Nm atau joule
Q = muatan listrik, dalam coulomb


RANGKAIAN LISTRIK

Pada suatu rangkaian listrik akan mengalir arus, apabila dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Adanya sumber tegangan
2. Adanya alat penghubung
3. Adanya beban

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhP8usGZXjT6moLuJ4qwuPZzCE4yNc_rKgvD9DSJH-jTE5DtvxCN8jm9DFYajoG3VUu8R7ZDiUOLuRPQpSji9eCzqePBuzatIVscKjr2gNVricIRG48XvrbkGmXpbXUDjLCU0R2_cT6K4Y/s320/rangkaian+listrik.jpg

Gambar 4. Rangkaian Listrik.

Pada kondisi sakelar S terbuka maka arus tidak akan mengalir melalui beban . Apabila sakelar S ditutup maka akan mengalir arus ke beban R dan Ampere meter akan menunjuk. Dengan kata lain syarat mengalir arus pada suatu rangkaian harus tertutup.

1. Cara Pemasangan Alat Ukur.
Pemasangan alat ukur Volt meter dipasang paralel dengan sumber tegangan atau beban, karena tahanan dalam dari Volt meter sangat tinggi. Sebaliknya pemasangan alat ukur Ampere meter dipasang seri, hal inidisebabkan tahanan dalam dari Amper meter sangat kecil.

“alat ukur tegangan adalah voltmeter dan alat ukur arus listrik adalah amperemeter”
2. Hukum Ohm
Pada suatu rangkaian tertutup, Besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau dinyatakan dengan Rumus :

I = V/R
V = R x I
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfGPLR87FPRVyk94gxXWpWGBzqR4jdUIEIjpyUgWQCDNdeDYJ2Ls1OL8xRUUJA_aJIRCgMfZm4SQ4wPVifMWf0bCexgABA5FJ7a3c9ucsk5mkTyzwKoBVnuM_NanjpaZSzwDM-F88qVmo/s320/segitiga+ajaib.png
R = V/I

Dimana;
I = arus listrik, ampere
V = tegangan, volt
R = resistansi atau tahanan, ohm

• Formula untuk menghtung Daya (P), dalam satuan watt adalah:
P = I x V
P = I x I x R
P = I² x R

3. HUKUM KIRCHOFF

Pada setiap rangkaian listrik, jumlah aljabar dari arus-arus yang bertemu di satu titik adalah nol (ΣI=0).

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqEAeFl-x0rSTar7SlZx2ADPOtrkvBuN3eGuVDMDo03MG_OMFNhWugTn0EZKPY0Bd2vDJJq1BHHqhGzluatiCsg8OhueUsEd9GsSdkNqOOygC1JRsPfWXhCDmDPxpinD78A2lkyEzEzN4/s320/Loop+arus+kirchoff.png

Gambar 5. loop arus“ KIRChOFF “

Jadi:
I1 + (-I2) + (-I3) + I4 + (-I5 ) = 0
I1 + I4 = I2 + I3 + I5


SUMBER 6



DAYA LISTRIK

Pada saat kelas VIII, kita sudah belajar mengenai daya. Daya dapat didefinisikan sebagai kecepatan melakukan usaha atau usaha per satuan waktu.
clip_image002
P = daya (watt)
W = energi (joule)
t = waktu (s)

Dari persamaan di atas, didapatkan hubungan :
1 watt = 1 joule/sekon
Sehingga dapat didefinisikan :
1 watt (1 W) adalah besarnya daya ketika energi sebesar 1 joule dibebaskan dalam waktu 1 sekon.
Satuan yang lain :
1 kW = 1000 W

Dengan mengingat kembali rumus energi  diperoleh :
clip_image006
W = energi listrik (J)­
V = tegangan (V)
I = kuat arus listrik (A)
t = waktu (s)
R = hambatan (ohm atau W)

Contoh Soal
1. Sebuah lampu dipasang pada tegangan 220 V menyebabkan arus mengalir sebanyak 2 A. berapa daya lampu tersebut?
Penyelesaian
Diketahui :
V = 220 V
I = 2 A
Ditanya : P ?
Jawab
P = V I = 220 . 2 = 440 W

2. Sebuah seterika listrik tertulis 350 W, 220 V dipasang pada tegangan yang sesuai selama 10 menit. Berapa energi yang dihasilkan?
Penyelesaian
Pada soal seperti ini menggunakan rumus hubungan antara energi dengan daya.
Diketahui :
P = 350 W
V = 220 V
t = 10 menit = 600 s
Ditanya : W ?
Jawab
W = P t = 350 . 600 = 210.000 J = 210 kJ

Daya Lampu pada Alat-alat Listrik
clip_image007
Lampu dengan berbagai daya

Beberapa lampu tertulis : 220V 60 W, 220V 40 W, 220V 20 W, 220V 8 W. Jika lampu-lampu tersebut dinyalakan pada tegangan yang sama maka lampu dengan spesifikasi 220 V 60 W akan menyala paling terang dan lampu dengan spesifikasi 220V 8 W paling redup.
Sebuah lampu tertulis 220 V 60 W artinya lampu akan menyala normal ketika menggunakan tegangan 220 volt. Lampu akan menjadi redup tidak seperti biasanya jika suplai tegangannya berkurang, akibatnya dayanya juga berkurang. Besarnya daya yang berkurang ini dapat dihitung dengan menganggap bahwa hambatan R dari alat lampu tersebut sama.

Dari persamaan :
clip_image009
Diperoleh
 clip_image011.
Dengan menganggap R tetap diperoleh :
clip_image013
atau
clip_image015
Dari persamaan di atas juga dapat dituliskan :
clip_image017
P1 = daya yang tertera pada alat listrik (W)
P2 = daya sesungguhnya (W)
V1 = tegangan yang tertera pada alat listrik (V)
V2 = tegangan yang diberikan (V)
Dari persamaan tersebut terlihat bahwa perbandingan daya sesungguhnya P2, dengan daya yang tertera pada peralatan listrik P1, adalah sebanding dengan kuadrat perbandingan tegangannya.

Contoh Soal
Sebuah lampu tertulis 220 V 40 W. Ketika diberikan tegangan 110 V, berapa daya lampu sekarang?
Penyelesaian
Diketahui :
P1 = 40 W
V1 = 220 V
V2 = 110 V
Ditanya : P2 ?
Jawab :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw8HULDal_oYmjGhR3p6Ao5TakTXAMHzJP6cM42ldkxV64NhLhH1TJ-v8FEkXC4gpRqGXwVtbxh9hu3l4S3vWDPaPPDOF9qD2aMCS508lvA-38B74I25BmCFJS6HtNatXvzJymmGeTggiX/s1600/daya+listrik.JPG